Jadi Bagaimana Orang Bisa Memanipulasi agar Kita Bisa Mengalah Terus Padahal Ada Hak Kita? Apakah Udah Tertanam Sejak Mode Feodal Dahulu?

Kenapa kita sering merasa dipaksa mengalah meski punya hak? Benarkah manipulasi ini sudah tertanam sejak era feodal? Simak penjelasan psikologis, sejarah, serta solusi biar kamu nggak terus jadi korban."

KEMAJUANGAYA HIDUPPENGETAHUAN

9/7/20251 min read

Pernah nggak sih kamu ngerasa selalu dituntut buat ngalah, padahal jelas-jelas ada hakmu di situ? Entah di kerjaan, keluarga, atau circle pertemanan, ada aja orang yang pinter banget muter kata, bikin kita nurut dan diem. Kok bisa gitu ya? Dan apakah pola kayak gini ada hubungannya sama sistem feodal zaman dulu? Yuk kita kupas bareng! 🔍

🧠 Bagaimana Manipulasi Itu Bekerja?

Manipulasi itu seni bikin orang lain merasa salah, nggak enak, atau nggak pantas nuntut haknya. Dalam psikologi sosial, ini sering disebut gaslighting atau emotional manipulation.

Beberapa teknik umum yang sering dipakai:

  • Playing Victim → dia bikin dirinya seolah paling tersakiti, jadi kamu merasa bersalah.

  • Fear & Guilt Tactic → bikin kamu takut ditinggalin atau merasa egois kalau menuntut hak.

  • Power Distance → memanfaatkan posisi (lebih tua, lebih kaya, lebih berkuasa).

  • Silent Treatment → diem seribu bahasa biar kamu yang merasa salah duluan.

🏰 Hubungan dengan Mode Feodal

Kalau ditarik sejarahnya, Indonesia dulu hidup lama di bawah sistem feodal & kolonial. Pola pikirnya:

  • Rakyat harus tunduk pada penguasa.

  • “Atasan selalu benar.”

  • Budaya nrimo (menerima tanpa banyak protes) ditanamkan biar nggak melawan.

Efeknya? Mindset ini kebawa sampai sekarang:

  • Di kantor → bawahan sering disuruh ngalah.

  • Di keluarga → anak muda jarang didengar.

  • Di masyarakat → hak individu kadang kalah sama “aturan tak tertulis” sosial.

👉 Jadi, bisa dibilang ada warisan budaya feodal yang bikin kita gampang dimanipulasi untuk ngalah.

💡 Solusi & Alternatif

Kabar baiknya, kamu nggak harus terjebak di pola lama ini. Beberapa langkah yang bisa dicoba:

  1. Sadari Hakmu
    Belajar hukum dasar (misalnya hak karyawan, hak konsumen, hak individu). Kesadaran bikin kamu lebih sulit dimanipulasi.

  2. Latih Komunikasi Asertif
    Bedakan antara ngotot vs asertif. Asertif = menyampaikan hak & pendapat dengan tenang, jelas, dan tegas tanpa menjatuhkan orang lain.

  3. Bangun Boundaries
    Jangan takut pasang batas. Kalau sesuatu nggak sesuai dengan hakmu, berani bilang “tidak”.

  4. Kenali Pola Manipulasi
    Begitu sadar tekniknya (playing victim, gaslighting, dll), kamu bisa stop merasa bersalah.

  5. Cari Dukungan
    Kalau sulit melawan sendiri, cari support system (teman, komunitas, konselor) buat validasi perasaanmu.

✨ Kesimpulan

Manipulasi yang bikin kita ngalah terus itu nyata, dan akar budayanya bisa ditelusuri sampai ke masa feodalisme. Tapi, generasi sekarang punya pilihan: tetap nurut pada pola lama, atau mulai berani bersuara dengan asertif dan sehat.