Skill Negosiasi: Senjata yang Sering Diremehkan tapi Bisa Bikin Kamu Naik Level!
Skill negosiasi sering dianggap sepele, padahal bisa jadi kunci sukses dalam bisnis maupun karier. Artikel ini membahas cara mengembangkan kemampuan negosiasi dengan simulasi, contoh nyata, serta solusi praktis agar kamu bisa lebih percaya diri menghadapi klien maupun atasan
KEMAJUANREKOMENDASIPENGETAHUANFINANSIAL
9/28/20251 min read


Pernah nggak sih, kamu merasa udah kerja keras tapi hasilnya nggak sebanding? 🤔 Bisa jadi bukan skill teknis kamu yang kurang, tapi skill negosiasi yang belum terasah. Padahal, negosiasi itu kunci yang sering diremehkan.
Coba bayangin:
👉 Seorang pengusaha sukses bukan cuma pintar jualan, tapi juga pintar bernegosiasi.
👉 Bahkan jutawan sekalipun akan betah bekerja sama dengan orang yang punya skill nego jempolan.
👉 Kalau kamu seorang Virtual Assistant (VA), negosiasi bisa menentukan harga jasa, deadline, sampai hubungan jangka panjang dengan klien.
Jadi, jangan anggap remeh skill ini. Mari kita kupas tuntas!
Kenapa Negosiasi Itu Penting?
Menentukan Nilai Diri – Kalau kamu bisa negosiasi, kamu nggak akan asal terima harga rendah.
Meningkatkan Kepercayaan – Klien atau partner akan lebih respect kalau kamu bisa mengatur komunikasi dengan elegan.
Membuka Kesempatan Lebih Besar – Dengan negosiasi, peluang kerjasama atau project tambahan jadi lebih mudah didapat.
Cara Mengembangkan Skill Negosiasi
1. Latihan Mendengar Aktif
Nggak semua negosiasi soal ngomong. Justru mendengar lebih penting biar tahu kebutuhan lawan bicara.
2. Gunakan Simulasi
Coba minta teman atau mentor pura-pura jadi klien. Lakukan simulasi negosiasi harga atau deadline. Dari sini kamu bisa belajar gaya komunikasi dan cara menanggapi keberatan.
Contoh simulasi sederhana:
Klien: “Budget saya cuma 1 juta.”
Kamu: “Kalau untuk 1 juta, saya bisa kerjakan 2 artikel per minggu. Kalau ingin 4 artikel, budgetnya perlu disesuaikan ke 1,8 juta.”
3. Tawarkan Solusi, Jangan Cuma Bertahan
Daripada bilang “nggak bisa”, coba ubah jadi “saya bisa kalau dengan opsi ini…”. Klien merasa kamu fleksibel, tapi tetap punya batas.
Solusi dan Alternatif
Kalau masih minder, ikut kursus singkat tentang public speaking atau business communication.
Baca buku Getting to Yes (Roger Fisher & William Ury) sebagai referensi klasik negosiasi.
Latih skill ini setiap hari, bahkan di hal kecil seperti diskon belanja atau pembagian tugas.
Penutup
Skill negosiasi bukan cuma bikin kamu “terlihat pintar ngomong”, tapi bikin kariermu tahan lama. Apalagi kalau digabung dengan skill digital kayak marketing atau Virtual Assistant.
Kalau kamu mau serius jadi VA profesional, cobalah kembangkan skill ini barengan dengan tools digital (Google Workspace, Trello, Notion, dll). Ini bakal bikin kamu jauh lebih kompetitif.