Bagaimana Bersaing dalam Bisnis F&B? Banyak yang Gagal Gara-Gara Strategi Kalah Sama “Marketing Mulut Penjilat”!

Bisnis F&B makin rame, tapi kok banyak yang tumbang? 😵‍💫 Ternyata bukan cuma soal rasa, tapi juga strategi & inovasi yang menentukan. Jangan sampai kalah sama ‘marketing mulut penjilat’ ya! 🔥 Yuk simak tips biar bisnismu tetap survive dan bersaing sehat!

MARKETINGPENGETAHUAN

9/22/20251 min read

Bisnis F&B (Food & Beverage) di Indonesia keliatannya gampang: buka kafe, resto, atau street food → jualan rame. Tapi faktanya, banyak yang tumbang.
Kenapa? Salah satunya karena kalah bukan di produk, tapi di strategi. Kadang malah ada yang “menjilat” alias pake cara-cara nggak sehat biar dapet pelanggan.

Terus gimana caranya biar tetap survive dan bisa bersaing sehat? Yuk bahas!

🔎 Kenapa Banyak Bisnis F&B Gagal?

  1. Produk Enak, Tapi Kurang Marketing
    Masalah klasik. Rasa juara, tapi kalau nggak ada yang tahu, tetap kalah sama produk biasa tapi marketingnya heboh.

  2. Strategi Persaingan Nggak Sehat
    Ada aja yang main harga banting-bantingan, ngejelekin kompetitor, atau “menjilat” ke influencer biar keliatan hype.

  3. Kurang Inovasi
    Menu monoton, konsep biasa aja → gampang dilupakan.

  4. Cash Flow Amburadul
    Banyak pemilik bisnis F&B ngeluarin modal gede buat interior keren, tapi lupa mikirin biaya operasional jangka panjang.

✅ Cara Bersaing Sehat dalam Bisnis F&B

  1. Fokus ke Value, Bukan Gimmick
    Orang sekarang makin pinter. Mereka lebih suka brand yang jujur dan punya cerita (storytelling).

  2. Inovasi Menu + Experience
    Jangan cuma jual makanan, tapi juga experience. Misal: konsep unik, plating keren, atau spot instagramable.

  3. Bangun Komunitas, Bukan Sekadar Customer
    Contoh: bikin event gathering kecil, live music, atau promo loyalitas.

  4. Gunakan Marketing Digital dengan Efektif

    • TikTok & IG Reels → konten organik lebih ngangkat

    • Kolaborasi bareng micro-influencer yang genuine, bukan “penjilat”

  5. Transparansi & Kejujuran
    Generasi sekarang lebih respect sama brand yang jujur. Misal: bahan lokal, proses masak higienis, atau cerita asal-usul produk.

📊 Simulasi Strategi Bisnis F&B

Misal kamu punya coffee shop kecil:

  • Modal: Rp 150 juta

  • Biaya operasional bulanan: Rp 30 juta

  • Target omzet: Rp 60 juta/bulan

Kalau cuma mengandalkan “rame di awal”, pasti gampang drop. Tapi kalau kamu punya strategi konten + promo loyalitas, omzet bisa naik stabil ke Rp 80–100 juta/bulan.

🚀 Solusi & Alternatif

  • Solusi jujur: fokus bangun kualitas produk + konsistensi rasa.

  • Alternatif: kalau modal terbatas, mulai dari booth kecil atau cloud kitchen → lebih murah tapi tetap bisa dikenal lewat online delivery.

🎯 Kesimpulan

Bersaing di dunia F&B itu keras, tapi bukan berarti harus pakai trik “menjilat” atau ngejatuhin kompetitor. Justru yang bertahan lama adalah mereka yang punya inovasi + strategi sehat + kejujuran brand.