Kenapa Supply-Demand Itu Berkaitan dengan Marketing Management? Gini Penjelasannya

Supply dan demand bukan cuma teori ekonomi, tapi inti dari marketing management. Pelajari cara kerjanya, contoh simulasi, serta strategi agar bisnis tetap balance dan cuan

MARKETINGREKOMENDASI

9/23/20252 min read

πŸ“Œ Kenapa Topik Ini Penting?

Kalau kamu pernah belajar ekonomi dasar, pasti udah nggak asing sama istilah supply (penawaran) dan demand (permintaan). Tapi, tahukah kamu kalau ini juga nyambung banget dengan marketing management? Faktanya, salah satu fondasi strategi marketing adalah bagaimana perusahaan bisa menyeimbangkan supply-demand biar bisnisnya stabil, profit, dan relevan dengan pasar.

πŸ”Ž Penjelasan: Supply-Demand dalam Marketing Management

  1. Supply β†’ Kapasitas Produksi

    • Seberapa banyak produk/jasa yang bisa kamu hasilkan.

    • Contoh: Restoran hanya bisa produksi 100 porsi per hari.

  2. Demand β†’ Permintaan Pasar

    • Seberapa besar kebutuhan/keinginan konsumen terhadap produkmu.

    • Contoh: Ada 200 orang yang ingin makan di restoranmu.

  3. Marketing Management β†’ Jembatan Supply & Demand

    • Tugas marketing adalah memastikan produk match dengan kebutuhan pasar.

    • Kalau supply lebih banyak daripada demand β†’ produk numpuk, rugi.

    • Kalau demand lebih besar daripada supply β†’ pelanggan kecewa, bisa pindah ke kompetitor.

πŸ’‘ Analogi Sederhana

Bayangin kamu jualan kopi susu kekinian.

  • Kalau bikin 50 cup tapi yang beli cuma 20 β†’ sisanya basi = rugi.

  • Kalau bikin 20 cup tapi yang mau beli 50 orang β†’ kehilangan potensi cuan.
    πŸ‘‰ Nah, marketing management itu ibarat manajer yang memastikan berapa banyak yang harus kamu produksi, bagaimana cara promosinya, sampai gimana biar konsumen balik lagi.

πŸ“š Referensi

Menurut Philip Kotler (Father of Marketing), inti dari marketing management adalah memahami kebutuhan pasar dan merancang strategi untuk menyeimbangkan value perusahaan dengan kepuasan konsumen. Supply-demand adalah variabel utama dalam menentukan harga, distribusi, bahkan branding.

πŸ“Š Simulasi Sederhana

Misal kamu punya usaha minuman:

  • Modal produksi per cup: Rp5.000

  • Harga jual: Rp15.000

  • Supply per hari: 100 cup

  • Demand rata-rata: 70 cup

πŸ‘‰ Artinya, ada 30 cup yang nggak kejual.
Kerugian harian = 30 Γ— Rp5.000 = Rp150.000.

Kalau marketingmu tepat (misal promosi di jam sibuk), demand bisa naik jadi 100 cup. Maka:
Profit harian = (100 Γ— Rp15.000) – (100 Γ— Rp5.000) = Rp1.000.000.

βœ… Solusi dan Alternatif

  • Analisis Data Pasar β†’ jangan asal produksi, cek tren & perilaku konsumen.

  • Kelola Stok β†’ gunakan forecasting tools biar supply sesuai demand.

  • Strategi Marketing Fleksibel β†’ buat promo, paket hemat, atau sistem pre-order.

  • Diversifikasi Produk β†’ kalau satu produk nggak jalan, punya backup line-up.

    πŸ”’ Penutup

    Buat kamu yang lagi merintis bisnis, jangan cuma fokus ke promosi besar-besaran. Ingat, marketing management = seni menjaga keseimbangan supply-demand. Kalau udah paham ini, kamu bisa ambil keputusan lebih bijak, lebih hemat biaya, dan tentu aja lebih cuan.